Sunday, March 25, 2007

MOTOGUDEG 1

Sejoli Pemikat Hati
Sepasang kekasih sejatinya mempunyai banyak kesamaan biar bisa klop dan sehati. Hal ini dilakoni oleh pasangan serasi Maya dan Fajar.
















"Kebetulan aja saya demen mosik, Maya juga," tutur Fajar yang udah menjalin hubungan sejak Desember 2002 ini tersenyum.

So, sehari-hari keduanya terlihat mesra menggeber mosik masing-masing. Maya bangga nyemplak DKW IFA All Black produk ’52 dan Fajar menggeber TWN 250 produksi ’54.
"Memang aku udah demen mosik sejak SMA, mas !. Tapi baru sejak tanggal 15 April 2000 saya punya mosik ini," bilang Maya sambil ngelus-ngelus sang DKW. Gara-gara mosik, Maya tiap hari mesti belajar men-slah alias menstarter mosiknya.

Setelah belajan selama dua hari, akhirnya menstarter motor udah lancar. Mulanya, Maya cuman kelilingan komplek perumahan aja. Berkat dukungan sang pacar, Fajar, Maya mulai berani menggebernya di jalan raya.

"Wah banyak cerita menarik, mas !" serunya bersemangant. "Pernah motor ini mogok tepat di jalan Magelang. Keringat dingin udah bercucuran saat nggak bisa distarter lagi. Untung ada polisi yang bantuin," cerita Maya sambil tertawa ngakak.

Pernah suatu kali, Maya menabrak orang lagi menyebrang jalan. "Gara-garanya sepele, rem belakangku ngeblong," serunya malu-malu sambil ditemani sang pujaan hati, Fajar.
Berkat hobi yang sama, hingga kini bila turing kedua pasangan ini juntrang-juntrung bareng. Sampai-sampai nggak terasa beberapa kota seperti Deles, Klaten, Solo dan Semarang udah mereka jamah dengan DKW dan TWN.

:: B46US

SUZUKI SHOGUN ‘97 JOGJAKARTA
Bebek Lanang LayaK pajang

Trend anyar dihembuskan oleh Allan Filly, mengandalkan Shogun milik pribadi, Allan merubah kodratnya. “Biar gagah dan keren abis !” dalihnya. So, paling mencolok adalah tangki bensin yang pindah ke tengah backbone.


Nggak cuman itu aja, seluruh bodi juga ganti anyar hasil garapan dan desain sendiri. Utamanya kaki-kaki dibikin ekstra kokoh mencomot beberapa perangkat moge. “Makanya nggak heran, khan kalo modal modif ini hampir sepuluh juta,” tuturnya tanpa bermaksud nyombong.

Buat kaki depan, Allan mengusung satu set garpu teleskopik hingga setang kemudi eks Yamaha TZR250R. “Sokbreker menjepit pelek Yamaha TZR250 ukuran 2.15” x 17,” bilang Allan.

Giliran belakang, swing arm orsi masih diandalkan cuman sokbreker mencomot eks Yamaha FZR400. Roda belakang dipasang pelek Yamaha TZR250 2.50”-17”. Pengereman juga jadi perhatian utama pria murah senyum ini.

Disc brake depan belakang mencomot milik Yamaha TZR250R. “Masternya comot milik Suzuki GSX400,” bilangnya. Alhasil, tampang belakang menarik karena lebih gendut dan kekar.
Giliran bodi, Allan Filly nggak menjiplak manapun. “Aku desain sendiri dengan bahan fiber setebal 4mm,” bilangnya. Dasarnya cuman satu, mesti model gembung mulai dari batok lampu, spatbor depan-belakan dan tangki bensin.

Gaya macho khas klub MMCY (Modifikasi Motor Club Yogyakarta) diadopsi, jok dibikin timbul dengan gambar smiley devil. Dan lebih menarik lagi, disemburkan airbrush motif tribal di sekujur bodi.

Buat dukung tampilan, foot step depan sengaja memakai Honda VFR 400 R. Sedang untuk yang belakang, dibuatkan sendiri dari tuas kick stater. “Silinder knalpot Honda CBR400 sengaja kupasang, biar suaranya lebih gahar,” bangga Allan yang bakal ngelurug Suroboyo untuk ikut even Otomodify Contest ’03 ini.

No comments: